Senin, 05 November 2012

KONFLIK ORGANISASI

KONFLIK ORGANISASI
HAL 4




Konflik Fungsional dan Peran – Salah
            Secara sederhana hakikat konflik yaitu fungsional atau berperan-salah berarti bahwa konflik mempunyai potensi bagi perbaikan atau penganggu pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung pada bagaimana konflik tersebut dikelola. Sebagai contoh, para manajer dalam suatu perusahaan mungkin menghadapi konflik tentang cara anggaran tahunan dialokasikan di antara divisi-divisi mereka. Bila konflik ini ditangani secara tepat mungkin dapat mengarahkan penemuan cara pengalokasian baru yang menguntungkan bagi organisasi secara keseluruhan. Misal lebih banyak dana dapat dialokasikan kepada divisi-divisi dengan pasar yang sedang tumbuh pesat. (Dalam kasus seperti ini, para manajer yang menerima dana lebih sedikit daripada biasanya mungkin merasa bahwa konflik adalah disfungsional, tetapi, secara keseluruhan, organisasi akan mendapatkaan manfaat). Hasil-hasil fungsional lainnya dapat berupa (1) manajer menemukan cara penggunaan dana yang merka terima secara lebih efektif, (2) manajer menemukan suatu cara yang lebih baik untuk menekan pengeluaran atau (3) manajer memperbaiki satuan-satuan pelaksanaan kerja keseluruhan sehingga tersedia dana tambahan. Di samping itu, konflik juga mungkin berperansalah. Sebagai contoh, kooperasi (kerjasama) di antara para manajer terganggu, atau konflik membuat koordinasi kegiatan organisasi menjadi sulit.
        Lewis A Coser mengemukakan bahwa konflik mempunyai segi-segi positif. Berbagai segi positif konflik dapat diuraikan sebagai berikut:
1.    Konflik dalam:

·         Penggantian pimpinan yang lebih berwibawa, penuh ide baru dan semangat baru
·         Perubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi
·         Pelembagaan konflik itu sendiri, artinya konflik disalurkan agar tidak merusak susuna atau struktur organisasi, dengan demikian konflik tidak dipadamkan tetapi dialirkan sesuai dengan kehendak anggota sehingga tercipta tata susunan baru peraturan permainan dalam organisasi.


1.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar